Minggu, 29 September 2013

Untuk Lelakiku

Rita melipat kembali surat lusuh itu.
Entah sudah berapa lama surat itu tersimpan rapi.
Ini bulan Oktober tahun kelima belas aku sendiri. Bukan karena angin dan juga bukan karena salju yang selalu turun di pelupuk mataku, hingga aku kedinginan. Namun,,,lebih kepada dalamnya perasaanku yang lebih dalam dari dasar samudera.

Hhhh...Rita mengusap butiran mutiara dari pipinya.
Aku adalah wanita. Wanita merupakan kekuatan dunia.
Untuk apa aku selalu menatap hampa, namun bila kebijaksanaan itu hadir karena musabab ini,,,aku terima.

Rita membuka tirai lusuh dalam kamarnya. Tak ada lagi burung cantik menemaninya dalam kicau pagi itu. Mungkin sang burung telah berpulang. Namun Rita masih tetap ada. Dalam keabadian. Dalam putaran jam yang senantiasa menemani lelakinya.

AisyahAzumi

Bandung, 29 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar